Yang kurik itu kundi, Yang merah itu saga;
Yang cantik itu budi, Yang indah itu bahasa.— Muhammad Ariff Ahmad (Mas).,(2003), Yang Baik Yang Indah: Mari Kita Berpantun, Singapura.
Koleksi
Pantun Seloka Sindiran, 2007 — Tenas EffendyBeberapa bait pantun berikut mengguna bahasa yang sinis mungkin tidak manis bagi sesetengah pihak. Sekadar rujukan bagi pihak kami dan pembaca, harap maklum.— Editor
- Yang bukit tinggi,
- Yang rendah rawa;
- Yang dicubit pipi,
- Yang merah muka.
- Pantun Riau, Seloka, Lawak Jenaka—
- Yang dipindang ikan,
- Yang dibakar daging;
- Yang dipegang tangan,
- Yang gementar keting.
- Yang direndang bilis, Yang masak lada;
- Yang dipinang gadis, Yang terbawak janda.
- Yang dipaku tiang, Yang kena tangga;
- Yang dirayu bujang, Yang kena duda.
- Yang diminta bilis, Yang dapat lada;
- Yang dicinta gadis, Yang dapat janda
- Yang dipakai parang,
- Yang terbawa gada;
- Yang di'intai bujang,
- Yang bersua duda.
- Yang diperah kelapa,
- Yang sedap tengguli;
- Yang marah mertua,
- Yang mengidap bini.
- Yang lari kijang, Yang dipelepah rusa;
- Yang dicari bujang, Yang menyerah duda.
- Yang wangi bunga, Yang busuk tahi;
- Yang dicari janda, Yang dipeluk bini.
- Yang telur menetas,
- Yang pinang bulat;
- Yang kendur melepas,
- Yang tegang mendapat.
- Yang baju di atas,
- Yang seluar di bawah;
- Yang mau di atas,
- Yang keluar di bawah.
- Yang buah tergantung, Yang putik bergayut;
- Yang tua berhitung, Yang kecik bergulut.
- Yang masin garam, Yang busuk jering;
- Yang bermain diam, Yang menengok bising.
- Yang lepat sedap, Yang gula manis;
- Yang mendapat senyap, Yang kena menangis.