Bergendang atau lebih dikenali dengan gelaran bermukun ialah khazanah tradisi budaya dan kesenian masyarakat Melayu & Melanau Sarawak.
Dalam aktiviti bergendang, terdapat tiga elemen penting iaitu; Dendangan (Seh Gendang), Menopeng dan Bertandak. Selain itu, terdapat juga elemen-elemen lain seperti kereografi, zapin dan alat muzik tambahan seperti akordian, gong dan biola.
Dendangan Irama Bermukun
Bagi acara berbermukun atau berbalas pantun ini, nyanyian pantun bertukar mengikut kemahiran Seh gendang dan penggesek biola. Kebiasannya, irama itu berdasarkan pembayang maksud pantun tersebut. Pantun warisan melayu Sarawak dahulu mempunyai irama yang di sebut; Labuan, Menyubuh, Asam Paya, Samsudin, Air Amboi, Selendang Mayang, Bintang Beralih, Sayang Serawak, Bercerai Kasih, Air Pasang dan Lela Majnun.
Pantun Sarawak, Nyanyian Irama Bergendang
- Pantun Melayu asli Sarawak bermukun
- Bukan mukun sebarang mukun,
- Mukun kamek berisi beras;
- Bukan pantun sebarang pantun,
- Pantun kamek minta dibalas.
- Pantun Melayu asli Sarawak — Dandan Beranyut
- Tuntung dian tuntung pelita,
- Hendak menyuluh si batang sirih;
- Berperang dandan dengan dewa,
- Kerana merebut intan terpilih.
- — Pantun Melayu asli Sarawak; Dandan Beranyut dari Syair Kitab Tajul Muluk.
- Pantun Melayu asli Sarawak — Labuan
- Sayang Labuan Pulo di laut,
- Khabar berita pulo yang tumbuh;
- Salam mu tuan saya menyambut,
- Asal rahsia disimpan teguh.
- — Pantun Melayu asli Sarawak - irama Labuan
- Pantun Melayu asli Sarawak — Asam paya
- Asam paya buah di hutan,
- Dalam sepompong masak sebiji;
- Sungguh kacak wajahmu tuan,
- Dalam kampung payah dicari.
- — Pantun Melayu asli Sarawak - irama Asam Paya
Himpunan pantun Melayu Sarawak
- Pantun Melayu asli Sarawak
- Perahu balok membawa kain,
- Patah kemudi di Betin Sebandi;
- Kamek sik maok dimain-main,
- Tunjuklah bukti kasih sejati.
- Pantun Melayu asli Sarawak
- Madu kesamak kuih asli,
- Hidang dengan tumpik lemantak;
- Kasih terletak padanya hati,
- Hati jangan menurut kehendak.
- Pantun Melayu asli Sarawak
- Tikam sauh tikam serampang,
- Ditikam dari perahu layar;
- Apa digaduh apa digampang,
- Takkan lari gunung dikejar.
- Pantun Melayu asli Sarawak
- Anak boyar iler betenong,
- Datang ke lubok memakan bangkei;
- Hajat di hati nak pelok gunong,
- Apakan daya tangan sik sampei.
- Pantun Melayu asli Sarawak
- Dari Sipitang ke Tanjung Pagar,
- Perahu kotak ke Pulo Labuan;
- Bulan terang cahya bersinar,
- Di situ nampak wajahmu tuan.
- Pantun Melayu asli Sarawak
- Tanjung Kidurong pasir bersinar,
- Tempat orang mengail gelama;
- Jangan termenung jangan bergusar,
- Saya datang membawa bahagia.
- Pantun Melayu asli Sarawak
- Pokok lakum tumbuh menjalar,
- Ditanam mari sebelah darat;
- Sepuluh tahun lautan terbakar,
- Mengapa kini baru berasap.
- Pantun Melayu asli Sarawak
- Tuan raja menunggang kuda,
- Putera bermain pangkaln sapi;
- Orang kaya dipandang mulia,
- Saya miskin tiada yang sudi.
- Pantun Melayu asli Sarawak
- Tanak nasi si beras biris,
- Beras mirah dari Simunjan;
- Parah hati bagei dihiris,
- Saya sudah putus harapan.
- Pantun Melayu asli Sarawak
- Dayung sampan ke Balai Ringin,
- Tebang belian berkulit putih;
- Wahai bulan dan juga angin,
- Sampaikan pesan penyambung kasih.
Pantun Melayu Sarawak di petik dari Himpunan pantun Melayu Sarawak di terbitkan oleh Yayasan Budaya Melayu Sarawak, pada tahun 2004 koleksi pantun di selenggara oleh Abg. Seruji Abg. Muhi & Hajah Sarbanun Marican.
Rujukan
- Gendang Melayu Sarawak — di terbitkan oleh Pejabat Kebudayaan dan Kesenian Negeri Serawak, 2002 oleh Tuah Matnor & Zaini Nyak Othman.
- Kosa kata Bahasa Melayu Sarawak — Facebook Group
- The third photo credit to Jabing Aura — The people behind the scenes.
tehr · 706 minggu tadi
Pengkalan sapi pergi seberang;
Kasih sayang bukan sedikit,
Mengapa hati diguris orang.
My recent post Siri Bercakap Dengan Ayah | Dah Nasib Ayah
nhnoah 36p · 706 minggu tadi
Masak rempah asam pedada;
Bulan terang jangan direnung,
Hanya menambah pilu di dada.